Senin, 17 Oktober 2011

Kenapa Kita Tak Bangga Dengan Bahasa Indonesia?

Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?












Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?

Bahasa menunjukkan bangsa. Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri, dan merasa bangga dengan bahasa mereka. Bahkan mereka berusaha keras untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international. Meskipun mereka  tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi. Kebanggaan itu akan terlihat ketika mereka bernarsis diri dalam blog mereka seperti para peserta didik saya yang sangat bangga dengan sekolahnya. Lihatlah wajah-wajah mereka dalam foto di atas!
Saya tertegun sesaat, ketika salah satu sahabat saya bercerita tentang kunjungannya ke beberapa negara di Eropa. Orang Perancis sangat bangga dengan bahasa nasionalnya. Setiap turis asing yang melancong ke negerinya akan diarahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Perancis. Begitupun dengan orang Jerman, dan Swiss. Berbeda sekali dengan negeri yang kita cintai ini. Kita justru lebih suka berbahasa Inggris daripada bahasa sendiri. Para turis asing yang berwisata ke negeri ini tidak kita arahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Indonesia. Jarang sekali saya temui, ada turis asing dari manca negara yang langsung diajarkan bahasa Indonesia oleh guide atau pemandu wisata di negeri ini. Misalnya dengan kata-kata, “Hai apa kabar?” atau “Selamat datang di negeri impian dan negeri surgawi Indonesia”.
Hal yang lebih menyakitkan lagi, para guru  di sekolah RSBI diminta menyampaikan materi pelajarannya dalam dua bahasa (Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia), dan kalau bisa bahasa Inggrisnya lebih ditonjolkan ketimbang bahasa Indonesia, karena sekolah sudah diharuskan untuk bertaraf internasional dengan menguasai bahasa Inggris. Padahal tidak seperti itu seharusnya penerapan bilingual dalam pembelajaran di sekolah.
Bahasa hanya sebagai sarana saja menyampaikan pesan. Jadi, bila seorang guru ingin pesannya sampai kepada para peserta didik, gunakanlah bahasa Indonesia dalam menyampaikan materinya, dan bukan memakai bahasa Inggris yang terlihat keren didengar, tetapi tidak dipahami pesannya oleh peserta didiknya. Oleh karenanya, penerapan dua bahasa (bilingual) di sekolah-sekolah kita, terutama sekolah RSBI/SBI harus dievaluasi segera agar supaya generasi penerus bangsa ini bangga dengan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia harus terus dipakai dalam dunia pendidikan kita. Posisinya tak boleh tergantikan dengan bahasa internasional. Bahasa Indonesia harus terus berkembang, dan dikembangkan oleh para guru di sekolah agar kesusastraan terus bermetamorforsis mencapai keindahannya. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa resmi di negeri sendiri dalam hal berkomunikasi. Dia harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.Tak Terkecuali, para blogger yang telah memiliki blog sendiri di internet, dan mengelolanya secara mandiri.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia?
Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi trend yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas dasar itu, banyak lembaga menyelenggarakan lomba blog dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog yang bernilai unggul, baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang termuat di dalam blog tersebut.
Lomba itu diadakan untuk membiasakan diri para blogger agar mampu menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu seorang blogger akan memiliki peran tersendiri dalam mempublikasikan khasanah ilmu, dan kesusastraan Indonesia di ranah maya.
Para pengelola blog atau blogger seharusnya bangga dengan bahasa kita. Kebanggaannya itu harus dipublikasikannya dalam bentuk tulisan atau postingan di blog yang senantiasa mencerminkan kebanggaan dan kecintaan kepada bahasanya sendiri. Berusaha untuk menyuguhkan informasi yang dapat dipahami dan dimengerti dengan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja para pengguna inernet (netter) yang membaca blognya itu.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia? Jawabnya, karena kita tidak membiasakan diri menulis dan membaca dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, peran guru TIK sangat penting agar mampu mengarahkan para peserta didiknya untuk mampu menulis dalam blog mereka dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai seorang pengajar mata pelajaran TIK di SMP, hal  di atas itulah yang saya lakukan. Saya pun mengumpulkan alamat link blog peserta didik dalam sebuah blog di http://materi-tik-smp.blogspot.com/. Dengan begitu, saya bisa memantau tulisan-tulisan mereka, dan mengambil tulisan terbaik untuk diterbitkan dalam majalah sekolah yang bernama GEMA SMP Labschool Jakarta. Mari bangga berbahasa Indonesia.
Artikel ini juga saya publikasikan di sini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
sumber: http://www.wijayalabs.com

Selasa, 04 Oktober 2011

My Holiday


Liburan sekolah kali ini, saya pergi ke Bali sama keluarga.4 hari aja sih gak lama-lama. jadi pertama kita semua ke bandara Soekarno-Hatta pagi-pagi banget, jam 5. Terus berangkatnya jam setengah 7, trus nyampenya sekitar jam 9 WITA. Waktu udah sampe di Bandara Ngurah Rai, kita langsung cari taksi, dan langsung ke hotel dekat Pantai Kuta. Waktu udah sampai, saya langsung istirahat dulu di kamar hotelnya, habisnya capek. abis itu langsung deh ke Pantai Kutanya. asik loooooh! saya sih pengennya nunjukin foto waktu disana, tapi saya mulu yang fotoin mereka. Disana tuh udaranya panas, makanya kulit saya agak iteman sekarang-_- disana, saya main pasir, berenang di laut! seru banyak ombaknyaa. nah terus saya sama saudara-saudara saya disuruh belajar selancar, tapi akhirnya yang ikut selancar cuma saudara saya yang sudah besar. cuman sebentar aja mereka udah bisa main selancar loooh. nah hari keduanya saya tetep ajaa maunya di pantai gak mau kemana-mana abisnya pengen nikmatin di pantai. nah hari keduanya saya mencoba selancar tapi bukan yang untuk berdiri.cuma buat sandaran aja._. nihh foto saya lagi main selancar


                                                                 foto saya berselancar-_-

fotonya sih emang rada gelap. tapi aslinya enggak kok. hari ke tiga, saya sama keluarga ke safari. tempatnya bagus, tertata. sebenernya sih beda banget sama yang safari di Puncak. binatangnya banyak, terus ada pertunjukannya, ada yang tentang gajah. terus ada tempat mainnya juga lohhh! ada kolam berenang, ada taman rekreasi kayak di Jakarta. nah sorenya saya langsung ke hotel. eh pas banget ada matahari terbenam, yaudah deh langsung ke pantai. saya ada fotonya lohhhh

foto matahari terbenam

hari terakhir, saya siap-siap mau balik ke Jakartaa. yah sediih seneng deh liburan ke Bali